Postingan

Muridku

Kurang lebih sudah lima tahun berlalu, dia tetap saja memasang foto itu sebagai foto profilenya. Fotoku dengan murid-muridku usai praktek mengajar. Kadang dia berkabar dan sedikit memaksa aku mengajar di sekolahnya sekarang. Bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena masih ada yang menginginkanku mengajar. Sedih karena masih belum juga bisa mengajar. Mungkin besok atau bahkan tidak sama sekali. Tapi kuharap besok. Sungguh aku rindu riuh tawa kelas saat aku menjadi guru sekaligus badut untuk kalian.

Duplikat

Hidung, bibir, dan pipinya sungguh mirip dirimu. Ekspresinya yang cuek, tidak salah lagi dia duplikatmu. Selamat bagimu dan keluargamu. Kuharap kelak kamu dapat mengenalkannya pada duplikatku. Sahabatku,

Kesana

Bersama ibuku aku berkeliling di kota teduh. Singgah disebuah rumah yang kukira sepi. Dasar iseng, kubuka pintu kamar ternyata ada om dan tante pemilik rumah. Sedikit menyesal tidak kubawakan gudeg ataupun bika kesukaanya. Mungkin lain waktu. Sungguh aneh mimpiku semalam.

Namamu di Skripsi

Aku tulis namamu di skripsi, karena kamu memang ada dan berjasa, menjadi bagian masa laluku yang cukup seru, semoga masa depanku bisa menerimanya, bahkan menertawakannya bersama.

Waktu Sendiri

Bahagiaku itu sederhana, cukup beri aku sedikit waktu, ditengah usahaku membahagiakanmu.